Rabu, 06 September 2017

AERODERIVATIVE GAS TURBINE ENGINE


AERODERIVATIVE GAS TURBINE ENGINE

Tentu anda semua sudah sering mendengar Rolls Royce. Nah... selain pabrikan mobil mewah, Rolls Royce ini juga pembuat Gas Turbine untuk pesawat. Ada beberapa gas turbine enigne buatan Rolls Royce, diantaranya Avon, RB211, Trent.
Dan selain digunakan untuk pesawat terbang, Rolls Royce juga memproduksi gas turbine engine yang digunakan untuk keperluan industrial. Di Indonesia hanya ada beberapa perusahaan yang menggunakan Gas Turbine engine ini untuk keperluan industri, diantaranya adalah VICO indonesia (di KalTim), ConocoPhillips Natuna yang sekarang dibeli oleh MEDCO Natuna (di Offshore Natuna), Mitra Energi Batam (Pembangkit listrik), dan Pembangkit listrik di Samarinda.

Aeroderivative Gas Turbine (AGT) Engine ini adalah gas turbine yang dipakai untuk keperluan industri namun konstruksi dasarnya adalah untuk engine pesawat terbang. Beberapa fitur-fiturnya di disable karena tidak perlu, misalnya : anti icing. Anti Icing ini digunakan ketika mesin pesawat terbang tinggi dimana temperature udara  minus (di bawah 0 Celcius).

Aeroderivative Gas Turbine Engine memiliki perbedaan mendasar dibanding industrial gas turbine, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bearing 
Bearing yang digunakan untuk Aeroderivative GT adalah ball bearing. Ada 2 dasar pemilihan kenapa desainer GT menggunakan ball bearing, yaitu :
a. Berat AGT rotor yang lebih ringan, sehingga ball bearing masih mampu untuk menumpu beban ini.
b. Ball bearing bisa berputar dan menahan beban rotor tanpa pelumasan, sehingga apabila mesin pesawat mengalami kerusakan di pompa lube oilnya maka tidak langsung merusak turbine.

Pada industrial gas turbine (IGT) engine umumnya menggunakan journal bearing / tilt pad bearing. Bearing tipe ini HARUS menggunakan pelumasan oli sebelum running maupun setelah running. Sehingga Gas turbine yang menggunakan journal bearing / tilt pad bearing pasti terdapat Pre / Post lube oil pump atau Pre/Post lube oil sequence.

2. Berat Engine
Aeroderivative Gas Turbine (AGT) memiliki komponen-komponen yang ringan karena menggunakan material aluminium composite. Sehingga dengan berat yang sama bisa jadi AGT memiliki berat 4-5 kali lipatnya. Sebagai contoh engine AGT Rolls Royce tipe RB211 memiliki power 39,000 HP (29 MW) memiliki berat 2.950 kgs. Sedangkan IGT Solar Turbine tipe Taurus 60 memiliki power 5.5 MW ini memiliki berat yang hampir sama yaitu 2,300 kgs. Perbandingan yang luar biasa bukan?? :)

3. Konstruksi yang Compact
AGT memiliki batasan berat dan dimensi untuk bisa mendapatkan power sebesar besarnya. Oleh karena itu ada beberapa tipe AGT yang menggunakan dual spool. Yang dimaksud dual spool adalah dalam 1 unit AGT memiliki 2 putaran rotor. Sehingga seolah olah ada 2 gas turbine dengan 1 ruang bakar yang sama.
Konstruksinya pun menjadi :
1. LP Compressor
2. HP Compressor
3. Combustion Chamber (Ruang Bakar)
4. HP turbine
5. LP turbine
LP compressor dan LP turbine ini terhubung dengan 1 shaft sehingga memiliki speed yang sama.
HP compressor dan HP turbine ini terhubung dengan 1 shaft sehingga memiliki speed yang sama.

Tujuan dibuat dual spool ini adalah untuk mendapatkan efisiens dan power yang sebesar besarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan feel free ya