Minggu, 23 September 2018

Start Sequence Aero-derivative Engine RB211 dan beberapa kegagalannya


Kali ini saya akan share tentang start up sequence engine RB211, tapi kita batasi pembahasannya pada saat sequence sudah masuk ke engine saja ya, karena kalua terlalu panjang pegel juga nulisnya hehehe.

GAMBAR

Setelah sequence mencapai stage “ Valves in Position To Run”, step selanjutnya sequence masuk ke Engine. Adapun stage-stage nya start up sequence di engine adalah sebagai berikut :
1.      GG LO system ready
Pada stage ini SLO pump DUTY akan running dan GG Hydraulic Oil pressure harus mencapai 600 psig dalam waktu 60 detik. Jika dalam 60 detik tidak tercapai maka start sequence akan gagal dengan indikasi GG Oil System Incomplete Sequence.

Ada hal yang perlu di perhatikan, jika saat awal start sequence ini SLO pump nya switching dari Duty pump ke Standby pump maka berarti terjadi penurunan tekanan dengan tekanan SLO kurang dari 606 psig. KEmungkinan yang terjadi adalah :
1.      Duty Pump bermasalah
2.      Accumulator tekanannya sangat kurang.
Silakan baca detailnya di


Eit…..Jangan salah sangka ya, 600 psig ini bukan tekanan oli yang digunakan untuk pelumasan tapi tekanan oli dyraulic yang digunakan untuk menggerakkan IGV ram.
Sedangkan tekanan oli yang untuk pelumasan tidak ada pressure gage nya sehingga kita tidak mengetahui nilai tekanannya.

Selengkapnya tentang SLO ini bisa di baca lagi di link berikut :

2.      Hydraulic starter warming up
Setelah SLO system ready, selanjutnya logic akan masuk ke stage warming. Pada stage ini sebenarnya ada logic pilihan waktu untuk timer nya, yaitu jika GG Air Inlet temperature kurang dari 32F maka lama waktu warming up starternya 40 detik. Namun apabila GG Air inlet temperature lebh dari 32F maka warming up nya hanya 20 detik. Karena kita berada di daerah tropis dimana ambient temperaturenya selalu di sekitar 80-an F, maka sudah tentu delaly timer untuk warming up nya adalah 20 detik.

Untuk engine RB 211 di BLK FPSO, berbeda lagi logic nya.
Durasi warming up ini adalah 180 detik, dan Starter Lube oil temperature harus mencapai 95F.
Biasanya saat awal mula start, timer sudah mencapai 180 detik namun belum tercapai temperature 95F sehingga warming up stage ini terus berlangsung hingga set point temperature ini tercapai.

Logic yang di BLK FPSO ini dirubah sebagi follow up dari kerusakan hydraulic starter gearbox yang terjadi beberapa tahun lalu. Hasil investigasi dari Rolls Royce menyebutkan bahwa gearbox starter tidak mendapatkan laju aliran SLO untuk pendinginan yang cukup dan kemudian merekomendasikan untuk memperpanjang waktu warming up ini hingga tercapai temperature starter 95F.

3.      GG LO Actuator in Prewet
Tepat setelah warming up stage terlampaui, kemudian Hydraulic starter motor block valve di buka dan hal ini akan men-trigger status “Hydraulic Starter System Ready” di UCP HMI FT-210.
Kemudian logic akan memerintahkan threeway valve selector SLO switching (berpindah) dari selector ke bypass (menuju reservoir tank) kemudian di ubah menuju prewet line. Aliran SLO mengalir melalui prewet line ini dengan laju aliran 1.5 liter / menit.
Prewet line ini adalah jalur pelumasan menuju ke engine tapi dalam jumlah yang kecil karena ada orifice nya.
Lebih detailnya silakan baca lagi :
di bagian “Pada saat engine standby dan SLO pump running.

Kegagalan yang pernah terjadi :
Switching dari selector bypass ke selector prewet ini dibatasi oleh watchdog timer selama 20 detik saja. Jika dalam 20 detik switching gagal maka starts sequence akan gagal dengan indikasi “SSLOC selector prewet fail SD”.

Ada 2 kemungkinan yang sering terjadi jika kita mengalami hal ini :
·        Prewet Plunger stuck.
Plunger ini sering stuck karena pada lingkungan offshore equipment yang diam pada waktu yang lama cenderung akan muncup deposit garam laut atau muncul karat.
Jika hal ini yang terjadi maka lepas plunger tersebut dan manual exercise serta semprot dengan SLO. Jangan gunakan WD-40 karena ini akan memicu pertumbuhan karat. Pengalaman selama ini jika kita gunakan WD-40, maka kemudian 1 hari berikutnya plunger ini akan stuck kembali. Jika kita gunakan SLO insyaAllah lebih tahan lama untuk tidak terjadi stuck lagi.

GAMBAR

·        Prewet status atau Bypass status Feedback cable putus / bad connection.
Umumnya kasus ini terjadi karena connector nya patah. Jika hal ini terjadi maka ganti kabel saja, kalo tidak ada sapre cable nya maka silakan gunakan kreativitas mu untuk menyolder connector yang patah ini hehehehehe.

GAMBAR

4.      GG To Purge Speed
Setelah PLC mendapat sinyal feedback SLO selector bahwa three way valve sudah pada posisi prewet  DAN GG NH Speed dibawah 250 rpm maka, kemudian PLC akan melanjutkan sequence ke Starter on Command dan engine akan digerakkan oleh VOLVO hydraulic starter gearbox pada N2 nya. Pada kondisi ini nilai antara Ns (putaran starter)dan NH (putaran high speed) adalah sama.

Engine RB211 NB:
Terdapat watchdog timer untuk engine NH mencapai 750 rpm dalam 30 detik untuk engine RB211 di NB. Sebagai tambahan informasi, saat NH mencapai 500 rpm, alarm Starter Motor Crash Re-Engagement Shutdown akan di aktifkan.
Untuk engine RB211 di NB ada watchdog timer dari N2 750 rpm hingga mencapai N2 2900 rpm harus dalam 40 detik.

Engine RB211 BLK:
Sedangkan engine RB211 di BLK watchdog timer nya untuk mencapai Ns 500 rpm dalam 10 detik.
Selanjutnya engine terus mendapatkan akselerasi hingga mencapai Purge speed di NH = 2900 rpm. Untuk timernya, engine RB211 BLK watchdog timernya dari 0 rpm hingga N2 mencapai 2900 rpm harus dicapai dalam 80 detik.

Jika timer-timer tersebut tidak terpenuhi target nya maka sequence akan gagal dengan indikasi GG To Purge Speed Incomplete Sequence Shutdown.

Kasus yang pernah terjadi :
·        Starter gearbox hancur
Ini adalah kejadian fatal, dan semoga tidak terulang lagi. Jika kerusakannya adalah ini maka kita harus mengganti VOLVO starter gearbox dan juga flushing SLO karena metal debris ini akan masuk ke SLO tank atau starter tank dan ini berbahaya jika terbawa ke bearing.
·        Ns not detected.
Jika Ns tidak tetap menunjukkan Ns = 0 rpm tapi NH menunjuk angka putaran tertentu maka bisa dipastikan magnetic pick up (MPU) nya bermasalah. Maka silakan ganti MPU Ns ini. Jika Ns tidak terbaca maka sequence akan gagal dengan indikasi “Ns speed Not Detected”.
·        Pump stroker tidak bergerak dan Ns = 0 rpm
Jika Ns dan NH nilai nya tetap 0 rpm, maka bisa dipastikan ada trouble di sisi hydraulic starter pump. Selama ini yang pernah terjadi adalah karena pump stroker yang stuck atau solenoid nya yang sudah lemah.
o   Jika solenoid nya sudah lemah yang ditunjukkan dengan nilai resistance nya lebih besar dari 80 ohm, maka silakan ganti selenoidnya.
o   Jika masalahnya stroker (plunger) nya susah bergerak, maka silakan ganti saja dengan plungernya saja yang bermasalah.

5.      GG Purge
Sequence GG Purge ini adalah sequence pembilasan dengan menggunakan udara dari hasil kompresi yang dilakukan oleh compressor engine pada speed Nh 2900 rpm. Hal ini untuk memastiakn tidak ada gas yang terjebak di dalam ruang bakar, turbine dan juga exhaust line hingga ke exhaust stack / tower.
Durasi purging ini berbeda tergantung volume yang perlu dibilas, semakin panjang jalur menuju ke stack maka volume yang diperlukan juga semakin banyak dan durasi purging makin panjang. Umumnya udara yang digunakan untuk purging ini sebanyak 5 kali lipat dari volume yang akan dibilas.
Untuk NB durasi GG purge adalah 60 detik sedangkan untuk BLK durasi GG purge adalah 90 detik.

6.      GG Ignition Detected
7.      GG NH PUllaway
8.      GG Starter Cut
9.      GG To Idle Speed
10.   PT Breakaway
11.   PT Warm Up
12.   PT Acceleration

1 komentar:

  1. engine saya keluar alarm Starter crash re-engagement shutdown. sudah beberapa kali cuba untuk start masih juga gagal. apa punca starter crash re-engagement alarm keluar ya?

    BalasHapus

Silakan feel free ya