Kali ini saya akan share tentang start up sequence engine
RB211, tapi kita batasi pembahasannya pada saat sequence sudah masuk ke engine
saja ya, karena kalua terlalu panjang pegel juga nulisnya hehehe.
Setelah sequence mencapai stage “
Valves in Position To Run”, step selanjutnya sequence masuk ke Engine. Adapun
stage-stage nya start up sequence di engine adalah sebagai berikut :
1. GG
LO system ready
Pada stage ini
SLO pump DUTY akan running dan GG Hydraulic Oil pressure harus mencapai 600
psig dalam waktu 60 detik. Jika dalam 60 detik tidak tercapai maka start
sequence akan gagal dengan indikasi GG Oil System Incomplete Sequence.
Ada hal yang
perlu di perhatikan, jika saat awal start sequence ini SLO pump nya switching
dari Duty pump ke Standby pump maka berarti terjadi penurunan tekanan dengan
tekanan SLO kurang dari 606 psig. KEmungkinan yang terjadi adalah :
1.
Duty Pump bermasalah
2.
Accumulator tekanannya sangat kurang.
Silakan baca detailnya di
Eit…..Jangan
salah sangka ya, 600 psig ini bukan tekanan oli yang digunakan untuk pelumasan
tapi tekanan oli dyraulic yang digunakan untuk menggerakkan IGV ram.
Sedangkan
tekanan oli yang untuk pelumasan tidak ada pressure gage nya sehingga kita
tidak mengetahui nilai tekanannya.
Selengkapnya tentang
SLO ini bisa di baca lagi di link berikut :
2. Hydraulic
starter warming up
Setelah SLO
system ready, selanjutnya logic akan masuk ke stage warming. Pada stage ini
sebenarnya ada logic pilihan waktu untuk timer nya, yaitu jika GG Air Inlet
temperature kurang dari 32F maka lama waktu warming up starternya 40 detik.
Namun apabila GG Air inlet temperature lebh dari 32F maka warming up nya hanya
20 detik. Karena kita berada di daerah tropis dimana ambient temperaturenya
selalu di sekitar 80-an F, maka sudah tentu delaly timer untuk warming up nya
adalah 20 detik.
Untuk engine RB
211 di BLK FPSO, berbeda lagi logic nya.
Durasi warming
up ini adalah 180 detik, dan Starter Lube oil temperature harus mencapai 95F.
Biasanya saat
awal mula start, timer sudah mencapai 180 detik namun belum tercapai
temperature 95F sehingga warming up stage ini terus berlangsung hingga set
point temperature ini tercapai.
Logic yang di
BLK FPSO ini dirubah sebagi follow up dari kerusakan hydraulic starter gearbox
yang terjadi beberapa tahun lalu. Hasil investigasi dari Rolls Royce
menyebutkan bahwa gearbox starter tidak mendapatkan laju aliran SLO untuk
pendinginan yang cukup dan kemudian merekomendasikan untuk memperpanjang waktu
warming up ini hingga tercapai temperature starter 95F.
3. GG
LO Actuator in Prewet
Tepat setelah warming
up stage terlampaui, kemudian Hydraulic starter motor block valve di buka dan
hal ini akan men-trigger status “Hydraulic Starter System Ready” di UCP HMI
FT-210.
Kemudian logic
akan memerintahkan threeway valve selector SLO switching (berpindah) dari
selector ke bypass (menuju reservoir tank) kemudian di ubah menuju prewet line.
Aliran SLO mengalir melalui prewet line ini dengan laju aliran 1.5 liter /
menit.
Prewet line ini
adalah jalur pelumasan menuju ke engine tapi dalam jumlah yang kecil karena ada
orifice nya.
Lebih detailnya
silakan baca lagi :
di bagian “Pada saat engine standby dan SLO pump running.”
Kegagalan yang pernah terjadi :
Switching dari
selector bypass ke selector prewet ini dibatasi oleh watchdog timer selama 20
detik saja. Jika dalam 20 detik switching gagal maka starts sequence akan gagal
dengan indikasi “SSLOC selector prewet fail SD”.
Ada 2
kemungkinan yang sering terjadi jika kita mengalami hal ini :
·
Prewet Plunger stuck.
Plunger ini sering stuck karena pada lingkungan
offshore equipment yang diam pada waktu yang lama cenderung akan muncup deposit
garam laut atau muncul karat.
Jika hal ini yang terjadi maka lepas plunger tersebut
dan manual exercise serta semprot dengan SLO. Jangan gunakan WD-40 karena ini
akan memicu pertumbuhan karat. Pengalaman selama ini jika kita gunakan WD-40,
maka kemudian 1 hari berikutnya plunger ini akan stuck kembali. Jika kita
gunakan SLO insyaAllah lebih tahan lama untuk tidak terjadi stuck lagi.
GAMBAR
·
Prewet status atau Bypass status Feedback cable
putus / bad connection.
Umumnya kasus ini terjadi karena connector nya patah.
Jika hal ini terjadi maka ganti kabel saja, kalo tidak ada sapre cable nya maka
silakan gunakan kreativitas mu untuk menyolder connector yang patah ini
hehehehehe.
GAMBAR
4. GG
To Purge Speed
Setelah PLC
mendapat sinyal feedback SLO selector bahwa three way valve sudah pada posisi
prewet DAN GG NH Speed dibawah 250 rpm maka,
kemudian PLC akan melanjutkan sequence ke Starter on Command dan engine akan
digerakkan oleh VOLVO hydraulic starter gearbox pada N2 nya. Pada kondisi ini
nilai antara Ns (putaran starter)dan NH (putaran high speed) adalah sama.
Engine RB211
NB:
Terdapat
watchdog timer untuk engine NH mencapai 750 rpm dalam 30 detik untuk engine
RB211 di NB. Sebagai tambahan informasi, saat NH mencapai 500 rpm, alarm
Starter Motor Crash Re-Engagement Shutdown akan di aktifkan.
Untuk engine
RB211 di NB ada watchdog timer dari N2 750 rpm hingga mencapai N2 2900 rpm
harus dalam 40 detik.
Engine RB211 BLK:
Sedangkan engine
RB211 di BLK watchdog timer nya untuk mencapai Ns 500 rpm dalam 10 detik.
Selanjutnya
engine terus mendapatkan akselerasi hingga mencapai Purge speed di NH = 2900
rpm. Untuk timernya, engine RB211 BLK watchdog timernya dari 0 rpm hingga N2
mencapai 2900 rpm harus dicapai dalam 80 detik.
Jika timer-timer
tersebut tidak terpenuhi target nya maka sequence akan gagal dengan indikasi GG
To Purge Speed Incomplete Sequence Shutdown.
Kasus yang pernah terjadi :
·
Starter gearbox hancur
Ini adalah kejadian fatal, dan semoga tidak terulang
lagi. Jika kerusakannya adalah ini maka kita harus mengganti VOLVO starter
gearbox dan juga flushing SLO karena metal debris ini akan masuk ke SLO tank
atau starter tank dan ini berbahaya jika terbawa ke bearing.
·
Ns not detected.
Jika Ns tidak tetap menunjukkan Ns = 0 rpm tapi NH
menunjuk angka putaran tertentu maka bisa dipastikan magnetic pick up (MPU) nya
bermasalah. Maka silakan ganti MPU Ns ini. Jika Ns tidak terbaca maka sequence
akan gagal dengan indikasi “Ns speed Not Detected”.
·
Pump stroker tidak bergerak dan Ns = 0 rpm
Jika Ns dan NH nilai nya tetap 0 rpm, maka bisa
dipastikan ada trouble di sisi hydraulic starter pump. Selama ini yang pernah
terjadi adalah karena pump stroker yang stuck atau solenoid nya yang sudah
lemah.
o
Jika solenoid nya sudah lemah yang ditunjukkan
dengan nilai resistance nya lebih besar dari 80 ohm, maka silakan ganti
selenoidnya.
o
Jika masalahnya stroker (plunger) nya susah
bergerak, maka silakan ganti saja dengan plungernya saja yang bermasalah.
5. GG
Purge
Sequence GG
Purge ini adalah sequence pembilasan dengan menggunakan udara dari hasil
kompresi yang dilakukan oleh compressor engine pada speed Nh 2900 rpm. Hal ini
untuk memastiakn tidak ada gas yang terjebak di dalam ruang bakar, turbine dan
juga exhaust line hingga ke exhaust stack / tower.
Durasi purging
ini berbeda tergantung volume yang perlu dibilas, semakin panjang jalur menuju
ke stack maka volume yang diperlukan juga semakin banyak dan durasi purging
makin panjang. Umumnya udara yang digunakan untuk purging ini sebanyak 5 kali
lipat dari volume yang akan dibilas.
Untuk NB durasi
GG purge adalah 60 detik sedangkan untuk BLK durasi GG purge adalah 90 detik.
Maaf belum selesai
nanti kalo ada waktu lagi insyaAllah dilanjutin lagi ya.....
Masih ada beberapa step lagi sebagai berikut :
6. GG Ignition Detected
7. GG NH PUllaway
8. GG Starter Cut
9. GG To Idle Speed
10. PT Breakaway
11. PT Warm Up
12. PT Acceleration
Mantul
BalasHapus